Prabowo Subianto Bumingkan Nama Mayjen Purn Sudrajat Di Jawa Barat Masa Pendukung Prabowo Antusias Terhadap Pilihan Prabowo

Wednesday, 14 February 2018

Tuesday, 16 January 2018

Pilgub Jabar Geger Dengan Mayjen Sudrajat Pilihan Prabowo

Masih melekat dibenak Masyarakat Prabowo Selalu mendukung orang berpotensi untuk menjadi peminpin daerah, tidak bisa di fungkiri Nama Wali Kota langsung meroket karena dukungan Prabowo tersebut, Masyarakat semakin cerdas didalam menyikapi Politik di Era Teknologi Informasi yang begitu pesat, sehingga nama Sudrajat sangat mudah untuk di ingat Masyarakat pendukung Prabowo Subianto. Masyarakat menilai Pilgub adalah Pintu Gerbang Pilleg, Pilpres 2019. Semoga Pilgub Jabar berjalan dengan lancar aman.    

Kepribadian Karakter Abu Bakar Ash - Siddiq

Sebelum masuk islam, Abu Bakar telah memiliki kepribadian yang bersih. walaupun dia lahir dari keluarga bangsawan yang pada saat itu sangat gemar berpesta pora, berjudi, meminum minuman keras, dan berzina. Abu bakar tidak pernah meniru kebiasaan buruk bangsa Arab pada umumnya saat itu. Abu bakar merupakan orang yang selalu merindukan kebenaran.

Ia selalu bergaul dengan orang-orang yang ahli dalam kitab suci, seperti Waraqah bin Naufal, Qus bin sa'idah, dan zaid bin Naufal.
Oleh sebab itu, walaupun agama islam belum terlahir saat itu, abu bakar tidak menyembah berhala seperti yang dilakukan bangsa Arab pada umumnya saat itu.

sebagai seorang keturunan bangsawan, Abu Bakar terkenal sebagai seorang yang pandai bergaul, peramah, dan suka menolong orang.
Rumah Abu Bakar senantiasa dikunjungi orang, tidak hanya karena dia seorang pedagang dan keahliannya dalam ilmu nasab, tetapi karena keramahan dan sopan santunnya serta sifatnya yang suka menolong orang.

Selain sebagai bangsawan, Abu Bakar merupakan seorang pedagang yang sukses. Dalam suatu riwayat, dijelaskan bahwasebelum masuk islam, dari hasil berdagangnya ia memiliki simpanan kekayaan 40.000 dirham. Kalau zaman sekarang Abu bakar termasuk konglomerat sukses. Kesuksesannya dalam berdagang tersebut desebabkan karena ia terkenal sebagai seorang yang jujur dan disiplin. Banyak rekan-rekan dagangnya yang sangat percaya pada Abu bakar, sehingga mereka tidak takut untuk bekerja sama dengan Abu Bakar dalam berdagang.

Sebagai seorang yang memiliki kepribadian yang disiplin, Abu bakar mampu membedakan dengan urusan-urusan dagang dengan urusan-urusan pribadinya. Oleh sebab itu, walaupun dia terkenal sebagai pedagang sukses dan kaya, ia juga terkenal dermawan dan suka menolong orang yang membutuhkannya.

Sifat kepribadian yang lain yang membuat Abu bakar disukai orang, terutama rekan-rekan dagangnya, karena ia terkenal sebagai orang yang selalu menepati janji. Abu Bakar tergolong sebagai jenis orang yang takut jika mengecewakan orang lain. Namun, saat ia dikecewakan orang lain, Abu Bakar sangat pemaaf dan penyabar.

Setelah Abu Bakar Masuk masuk Agama Islam, serta ikut berjuang bersama Nabi Muhammad SAW, dalam menyiarkan agama islam, Sifat dan kepribadiannya yang mulia tersebut tidak surut atau berkurang, akan tetapi semakin meningkat.

Abu Bakar dapat dengan cepat menerima ajaran-ajaran Islam, karena memiliki kepribadian yang bersih dan cerdas. bahkan ia tidak pernah ragu-ragu dalam meyakini apa yang diajarkan nabi. Seperti yang disabdakan Nabi Muhammad sebagai berikut :

"Tiap-tiap orang yang saya ajak kepada Islam tidak ada yang menyatakan keraguan dan berfikir terlebih dahulu, kecuali Abu Bakar, ia terus menerima dengan tidak ragu-ragu dan tidak menunggu-nunggu".

Rasa percaya Abu Bakar pada nabi Muhammad, sehingga apa yang diajarkan nabi pada dirinya merupakan suatu kebenaran hakiki. Muncul pada diri Abu Bakar sifat rela berkorban yang sangat tinggi demi kepentingan agama islam. Hampir seluruh harta kekayaannya ia relakan dan ia korbankan untuk membantu perjuangan nabi dalam menyiarkan agama islam. Tidak Hanya pada harta bendanya saja, bahkan jiwa dan raganya pun ia relakan untuk membantu perjuangan nabi. Oleh sebab itu, abu bakar tidak pernah absen dalam berbagai peperangan, mendampingi, membantu dan melindungi rasulullah.

Sifat rela berkorban dan sifat kedermawanan yang dimiliki Abu Bakar, membuat ia tidak segan-segan mengeluarkan hartanya untuk membebaskan para budak yang mengalami penderitaan. Budak-budak yang berhasil ia bebaskan diantaranya : Bilal bin Rabbah, Abu Fukaifah, Amir bin Fahairah, labibah dan Lain-lain. Sebagai seoreng bangsawan, ia sangat memperhatikan kaum yang lemah dan tertindas.

Selama membantu perjuangan Rasulullah, abu bakar terkenal sangat pemberani. Sifatnya tidak hanya menggetarkan dan menciutkan hati kaum kafir, tetapi juga sangat dikagumi oleh sahabat-sahabat nabi yang lain. bahkan sahabat Ali bin abi thalib berkata : "orang yang paling berani diantara kita adalah Abu bakar. ketika di hari badar setelah kami mendirikan sebuah gubuk untuk nabi, kami tanyakan siapa yang akan menjaga nabi dalam gubuk ini? Di saat itu tidak ada yang mau menjawab selain Abu bakar. setiap musuh yang berusaha mendekati tempat Nabi, Abu bakar yang menghantam orang itu dengan pedangnya. selain itu banyak sekali pertolongan yang diberikan Abu Bakar kepada para sahabat nabi dan hamba sahaya yang teraniaya kafir Quraisy".

Abu bakar orang yang selalu merakyat dan sederhana. Sebelum beliau diangkat menjadi khalifah setelah nabi wafat, Abu Bakar sudah terbiasa memerah susu kambing milik orang kampung. Sustu ketika Abu Bakar mengetuk rumah seorang penduduk yang sering ia datangi untuk memerah susu kambingnya. Anak pemilik rumah itu berteriak; "Ibu..., ini tukang perah susu kambing datang!" ibunya keluar untuk mengetahui yang datang kerumahnya. Begitu mengetahui yang datang itu adalah Khalifah Abu Bakar, ibu itu marah pada anaknya dan menjelaskan bahwa yang datang adalah khalifah mereka. "tak apa, aku suka dengan sebutan tukang perah susu itu" kata Khalifah Abu bakar pada ibu itu sambil tersenyum.

Sebagai seorang pemimpin Abu Bakar selalu teguh pendirian dan bermental baja. Walaupun Abu Bakar hanya dua tahun menjabat sebagai khalifah, ia mampu menyelesaikan dan meredam berbagai yang terjadi sepeninggal Rasulullah. Bahkan Khalifah Abu Bakar siddiq mampu memperluas wilayah kekuasaan Islam keluar Jazirah Arab, yakni Irak dan Suriah.

Selama menjabat sebagai Khalifah, Abu Bakar selalu meneladani perilaku Nabi Muhammad saw. Prinsip musyawarah dalam mengambil suatu keputusan seperti yang dijalankan Nabi Muhammad saw, selalu dipraktekannya. sebagai Khalifah, ia sangat memperhatikan rakyatnya dan tidak segan-segan turun langsung membantu rakyatnya yang mendapat kesulitan.
Untuk meningkatkan kesejahteraan umum, ia membentuk lembaga Bait al-mal, atau semacam lembaga keuangan negara.

Abu Bakar merupakan orang yang tidak mementingkan dirinya sendiri. Dalam mengakhiri jabatannya sebagai khalifah, Abu Bakar menetapkan calon pengganti dirinya untuk dimusyawarahkan dan dipilih bukan dari anak-anaknya atau para kerabatnya, melainkan orang yang dianggap mampu untuk mengemban amanat sebagai khalifah. Mampu meneruskan perjuangan nabi Muhammad saw. dalam menegakkan agama Islam sebagai agama yang menjadi rahmat bagi seluruh manusia dan alam serta isinya.


Sumber : Wikipedia

Sunday, 18 September 2016

PROPAGANDA POLITIK SEJARAH BANGSA SUNDA NUSANTARA INDONESIA


Pada awal berdirinya negara Amerika Serikat (4 Juli 1776), maharaja Sunda Nusantara, SRI BADUGA MAHARAJA SULTAN ABUL MAFACHIR MOEHAMMAD ALIOEDDIN AL MISRI memberikan pinjaman keuangan/ kolateral (ribuan ton emas) kepada negara Amerika Serikat. Beliau merupakan raja pertama yang mengakui kemerdekaan Amerika Serikat yang dipimpin presiden pertama, George Washington.
Beliau juga turut membantu dalam pembangunan gedung pemerintahan AS, “White House”. Oleh karena itulah bentuk gedung pemerintahan AS, “White House” serupa dengan Istana Bogor (salah satu istana Maharaja Sunda Nusantara).
Mundurnya Inggris bukan lantaran menangnya tentara Amerika, tetapi karena desakan Sultan Alioeddin kepada administratur benua Amerika yaitu Kerajaan Inggris, dalam upaya Sultan ingin menggembalikan pemerintahan Bangsa Malay-Indian (dari arsip kuno yang ditemukan, wilayah Amerika sebenarnya merupakan kerajaan bawahan dari kemaharajaan Sunda Nusantara). Raja Inggris, George III terguncang jiwanya atas kemerdekaan Amerika Serikat, dan menaruh dendam kepada kemaharajaan Sunda Nusantara.
Pada tanggal 10 Mei 1810, pasukan kemaharajaan Sunda Nusantara dibawah pimpinan SRI BADUGA MAHARAJA SULTAN ACHMAD AL MISRI dapat mengalahkan pasukan laut Kerajaan Perancis dibawah komando Herman Williem Daendels, yang hendak menyerang wilayah kedaulatan kemaharajaan Sunda Nusantara. H.W. Daendels beserta pasukannya menyerah tanpa syarat dan H.W Daendels dipenjarakannya. H.W. Daendels adalah perwakilan dari kerajaan Perancis (ketika itu Belanda masih dijajah oleh Perancis). Maharaja Sultan Achmad Al Misri, berkedudukan di Istana Merdeka, Istana Cipanas, Istana Bogor, dan Istana Serosowan Bantan.
Kekalahan tentara laut Perancis dibawah komando Daendels oleh Baginda Sultan Achmad diperingati dengan rasa syukur. Sultan Achmad yang pernah bersekolah di Inggris mengundang sahabatnya Thomas Stanford Raffles untuk merayakannya, karena menganggap Inggris adalah musuh bebuyutan Perancis. Beliau beranggapan bahwa Inggris akan merasa senang bila kemaharajaan Sunda Nusantara berhasil memukul Perancis dan menawan panglimanya. Namun ternyata T.S. Raffles membawa tugas misi khusus dari Raja Inggris, George IV, yang masih dendam pada maharaja Sunda Nusantaraatas kemerdekaan negara Amerika Serikat. T.S. Raffles ditugaskan untuk membunuh Sultan Achmad, menghancurkan kemaharajaan Sunda Nusantara, dan membebaskan H.W. Daendels. Karena H.W. Daendels adalah bangsawan De’Orange yang masih sepupu keluarga Buckingham, dan ketika itu Perancis telah kalah oleh Inggris.
T.S. Raffles mengajak Sultan Achmad untuk berkeliling wilayah Nusantara, dengan tujuan Pulau Banda (bagian kepulauan Sunda Kecil, penghasil pala terbaik di dunia). Ketika itu Sultan Achmad hanya dikawal pasukan kecil saja, karena tujuannya hanya sekedar jalan-jalan. Sultan Achmad tidak menyadari bahwa ajakan sahabatnya itu sebenarnya adalah jebakan, karena sebelum keberangkatan, T.S. Raffles telah memerintahkan pasukan AL nya untuk menunggu di Laut Banda. Begitu sampai di laut Banda, rombongan Sultan Achmad dikepung oleh pasukan AL Inggris yang telah siap dengan persenjataan lengkap. Sultan Achmad tidak berdaya, kemudian diikat dan ditinggalkan begitu saja oleh T.S Raffles di sebuah pulau kosong, dengan tujuan agar mati. Kapal kebesaran Sultan Achmad diambil alih oleh T.S. Raffles dengan tujuan agar dia dapat kembali ke pusat kerajaan Sunda Nusantara tanpa dicurigai oleh pasukan kerajaan Sunda Nusantara.
Inilah sebabnya ketika rombongan kapal kebesaran Sultan Achmad (yang telah dikuasai T.S. Raffles) beserta kapal pasukan AL Inggris kembali ke pelabuhan Sunda Kalapa tak ada perlawanan, karena mengira mereka adalah rombongan Sultan Achmad dan sahabatnya T.S. Raffles. Siasat ini menyebabkan T.S. Raffles beserta pasukannya yang telah siap dengan persenjataan lengkap, dapat dengan mudah menduduki pusat kerajaan Sunda Nusantara. Setelah menguasai pusat pemerintahan kerajaan, selanjutnya T.S. Raffles mengambil alih beberapa wilayah strategis hingga sampai Malaka dan Singapura. Untuk melicinkan kepentingan politiknya, T.S. Raffles juga menghilangkan bukti sejarah lainnya dengan menghancurkan Istana Surosowan Banten.
Kemudian pada tahun 1816, T.S. Raffles menyerahkan pendudukan (Annexation) administratif kolonial di wilayah Sunda Nusantara kepada Kerajaan Belanda (sahabat kerajaan Inggris) di Semarang, dan Herman William Daendels diangkat menjadi Gubernur Jenderal Hindia Belanda. T.S. Raffles berhasil membebaskan H.W. Daendels dan membuat perjanjian yang intinya mengangkat Daendels sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda dengan syarat mengikuti seluruh skenario rekayasa dan membungkam siapa saja yang mengetahui sejarah ini selanjutnya. Maka dimulailah kekejaman penjajahan Belanda sebagai kepanjangan Kerajaan Inggris.
Peristiwa ini menjadi awal pemalsuan sejarah Sunda Nusantara selama +/- 200 tahun. Sejak saat itu, ribuan ton emas dijarah, yang digunakan untuk modernisasi England & pembangunan persemakmuran negara jajahannya (Kanada, Australia, Singapura, Hongkong, Afrika Selatan dst). Keluarga kerajaan-kerajaan di Nusantara dibantai dan dirampok. Arsip (bukti-bukti) pemerintahan dimusnahkan dan diambil untuk dihilangkan. Sebagian besar arsip yang menuliskan sejarah bumi dan pemerintahan masih disimpan di Mahkamah Internasional di Den Haag dan Universitas Leiden, Amsterdam. Inilah sebabnya Mahkamah Internasional berada di Belanda, karena sejarah aset dunia tersimpan disana beserta literatur pendukungnya.
Hilangnya kepempinan nasional Sunda Nusantara, menyebabkan kerajaan-kerajaan dibawah konfederasi Kemaharajaan Sunda Nusantara menjadi terpecah belah. Sejak saat itu, banyak terjadi perlawanan kepada pemeritah kolonial Hindia Belanda, ditandai dengan meletusnya Perang Pattimura (Maluku, 1817), Perang Paderi (Sumatera Barat, 1821-1837), Perang Diponegoro (Jawa Tengah, 1825-1830), dll. Namun perlawanan dari kerajaan-kerajaan ini dapat dipatahkan oleh Belanda, karena tidak ada persatuan lagi.
Para raja-raja yang soleh dan mau bekerjasama dengan Belanda, diperdaya dengan menyimpan harta emas mereka di Bank Zurich, Jerman, dimana harta Kesultanan Nusantara (Cirebon, G.Pakuan, Banten, Deli, Riau, Kutai, Makasar, Bone, Goa, Luwuk, Ternate, dll,) dalam nilai ratusan trilyun Dollar Amerika (dalam bentuk emas, logam mulia, berlian, dsb) di simpan di Bank Zurich, Jerman. Kemudian karena kekalahan Jerman pada PD I (1911-1914), maka harta tersebut diambil paksa oleh pemenang, Pihak Sekutu, yang selama perang banyak dibiayai oleh organisasi Yahudi. Inilah sebabnya kenapa Jerman benci Yahudi. Kemudian harta-harta tsb. dipercayakan untuk disimpan di negeri Belanda. Namun ketika Belanda kembali terjajah oleh Jerman pada Perang Dunia ke II, maka harta tsb. menjadi tercerai berai, dan sebagian digunakan oleh NAZI untuk membiayai perang mereka. Kekalahan Jerman di perang dunia ke II menyebabkan aset tersebut kemudian dibagi kepada negara Sekutu (dalam hal ini Amerika, Inggris, Prancis, Rusia, Belanda).
Pada tahun 1934, Sultan Paku Buwono X memberikan bantuan jaminan keuangan (kolateral) kepada Liga Bangsa Bangsa (LBB) di Amerika Serikat, dengan tujuan membantu kebangkrutan ekonomi dunia. Liga Bangsa Bangsa (LBB) adalah cikal bakal dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Tercatat emas yg diberikan 57.169 ton emas 24 karat, yg kemudian diAKUI oleh pihak AS dalam perjanjian “The Green Hilton Agreement” & disaksikan Sri Paus (Vatikan).
Paska proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia (17 Agustus 1945), para Sultan/ Raja (konfederasi) dibawah Kemaharajaan Sunda Nusantara mendukung pemerintah Republik Indonesia dibawah kepemimpinan presiden pertama Ir. Soekarno, dengan syarat beliau juga bersedia memulihkan Kekaisaran Sunda Nusantara (maksudnya tetap mengakui keberadaan para Sultan/Raja di wilayah Sunda Nusantara, sebagaimana halnya di Malaysia atau Inggris). Presiden Soekarno setuju syarat tsb., dan oleh karena itu beliau juga diberi tahu mengenai aset bangsanya yang dipergunakan oleh bangsa lain dan digelapkan. Beliau juga diamanahkan oleh para Sultan/Raja Sunda Nusantara untuk berusaha mengembalikan aset bangsa tsb.
Atas hal tersebut maka Ir. Soekarno mengirim surat rahasia ke PBB, dan menyampaikan gugatan kepada negara Sekutu untuk mengembalikan aset bangsa tsb. dalam rangka pembangunan kembali bangsa Sunda Nusantara. Ingat uang kita sebelum Rupiah menggunakan nama SEN (SN=Sunda Nusantara). Labrakan Ir. Soekarno kepada berbagai ketidakadilan dan imperialisme dunia, karena beliau menyadari bahwa “Indonesia” adalah “SUPER POWER” sesungguhnya dan pemegang amanah dunia.
Gugatan Ir. Soekarno baru disambut baik, ketika Amerika Serikat dipimpin oleh presiden John F. Kennedy, dengan harapan AS mendapat dukungan Ir. Soekarno dalam perlawanan menghambat komunisme. Pada tahap awal disetujui pengembalian aset bangsa Sunda Nusantara pada tahun 1963, dengan ditandatanganinya perjanjian “Green Hilton Agreement”, yaitu pengembalian 57.147 ton emas kepada rakyat Republik Indonesia (pemilik sah) melalui pemerintahan Republik Indonesia sebagi pengemban amanah Kekaisaran Sunda Nusantara (Imperium of Zhunda Nuswantara), dengan disaksikan Sri Paus, yang banyak mengetahui sejarah aset dunia. Sayangnya rencana ini tidak berjalan baik, karena terjadi pembunuhan terhadap presiden John F. Kennedy, pada tahun 1964. Diduga pembunuhan ini dilakukan oleh organisasi rahasia Yahudi, yang menguasai ekonomi dan menyetir arah politik negeri AS hingga saat ini (Presiden John F. Kennedy tidak mau bekerjasama dengan organisasi ini).
Paska pembunuhan presiden John F. Kennedy, di bumi Nusantara juga terjadi gerakan penggulingan presiden Soekarno pada tahun 1965, yang diduga didalangi oleh CIA (dibawah kendali organisasi rahasia Yahudi). Kekayaan aset Nusantara masih banyak tersimpan di 93 account di bank-bank utama didunia (ciri negaranya berbendera merah dan putih menandakan sumber asetnya).
Organisasi rahasia Yahudi ini diduga hingga saat ini masih menjalankan misinya dalam rangka membentuk tatanan dunia baru di bawah kepemimpinan Yahudi, dengan menguasai sektor keuangan dunia (IMF), bisnis persenjataan, bisnis media dan sistem informasi, serta bisnis strategis lainnya. Pemalsuan sejarah bangsa-bangsa di dunia, termasuk bangsa Sunda Nusantara juga didalangi oleh organisasi tersebut. Oleh karena itulah 90% bangsa kita tidak percaya akan cerita sejarah kebesaran bangsanya karena distorsi informasi ini, dan sebagian lagi tidak mau tahu karena lebih mengejar materi.
Marilah kita simak Doktrin Zionisme (Protocol VI) yang menyatakan:
“Kehancuran kekuasaan akan terjadi setelah orang-orang berilmu (aristocrat) kaum ‘the goyim’ jatuh statusnya menjadi kaum proletar bersamaan dengan kredit negara-negara yang semakin meningkat, karena ketergantungan mereka yang sangat besar kepada kegiatan monopoli berskala besar, yang kita bangun, yang menjadi sumber penghasilan mereka. Di satu sisi, promosi Pemerintahan Super sebagai pelindung dan pemberi kesejahteraan kepada mereka, kita terus tingkatkan.

Kelompok aristocrat non Yahudi masih tetap berbahaya bagi kita, karena mereka masih berstatus memiliki tanah-tanah pertanian yang bisa memenuhi kebutuhan mereka. Berbagai cara kita kembangkan agar tanah-tanah itu jatuh ke tangan kita dan kita kuasai, yaitu dengan cara:
1. Menaikkan beban tanah tersebut dengan cara menaikkan hutang mereka, dengan jaminan tanah-tanah mereka yang menyebabkan kepemilikan tanah terikat kepada kita dan pemiliknya akan tunduk tanpa syarat;
2. Kita bikin sulit kehidupan orang-orang berilmu (aristocrat) kaum non Yahudi yang akhirnya mereka akan musnah, karena kaum aristocrat mereka terbiasa dengan kehidupan yang mudah dan mewah;
3. Aktivitas spekulasi kita naikkan untuk mengembangkan kegiatan industri dan perdagangan, sehingga kegiatan industri akan semakin menguat;
4. Dengan kegiatan industri yang menguat, kita sedot sumberdaya manusia dan modal (finansial) dari tanah-tanah pertanian tersebut dan akhirnya, ke dua sumberdaya tadi akan berpindah tangan ke kita berupa akumulasi harta kekayaan, sehingga kaum aristocrat non yahudi akan jatuh statusnya menjadi kaum proletar;
5. Gaya hidup mewah kita perkenalkan kepada kaum aristocrat non Yahudi, yaitu dengan kita naikkan taraf pendapatan mereka, tetapi mereka harus membeli kebutuhan pokok dengan harga yang tinggi, karena berkurangnya hasil-hasil pertanian dan peternakan;
6. Kita ajarkan faham anarkis dan mabuk-mabukan kepada kaum buruh non Yahudi sebagai kaum terpelajarnya mereka yang akan mengurangi kegiatan industri dan menyempitnya lapangan pekerjaan.

Akhirnya, kaum aristocrat non Yahudi akan tunduk kepada kita hanya agar eksistensi mereka tetap dihargai dan mereka tidak menyadari bahwa kita tetap akan memusnahkan mereka. Kita samarkan proses keseluruhan ini dengan istilah meningkatkan produktivitas buruh melalui teori-teori politik ekonomi yang para ahli ekonomi kita ajarkan terhadap kegiatan-kegiatan tersebut.”
Pada era pemerintahan Ir. Soekarno, beliau begitu lantang mengumandangkan politik “BERDIKARI” atau Berdiri Dengan Kaki Sendiri, bahwa bangsa Sunda Nusantara harus dapat mandiri, jangan tergantung kepada negara lain. Pada bulan Agustus 1965, beliau mengatakan “go to hell with your aid” sebagai kata talak/perceraian dengan IMF serta Bank Dunia dan memutuskan membangun Nusantara secara mandiri. Sayangnya politik ”BERDIKARI ini tidak berlangsung lama, karena pada bulan September 1965 terjadi kudeta berdarah terhadap presiden Soekarno (kudeta ini diduga melibatkan CIA). Selanjutnya dimulailah rezim orde baru dibawah kepemimpinan Soeharto, yang kebijakan politiknya dekat dengan kepentingan Amerika Serikat.
Bagaimana dengan kondisi negeri kita saat ini.?? Sudahkah bangsa kita hidup dan berkehidupan seperti yang tercantum dalam doktrin Zionisme di atas…? Bila kita tidak segera menyadarinya, maka bangsa kita akan menjadi jongosnya bangsa-bangsa adi kuasa dan akan menjadi kepanjangan tangan dari negara-negara adi kuasa/kaya (istilahnya negara donor)

Wednesday, 10 June 2015

App Fb Unfriend Alert Berpotensi Mencuri Data


Satu aplikasi FB yang bernama “Unfriend Alert” ditengarai memiliki risiko pencurian data pengguna.User Facebook diminta untuk waspada dan tidak serta merta tertarik dengan aplikasi yang menawarkan fitur yang tidak dimiliki situs tersebut. Seperti apa?
Unfriend atau memutuskan hubungan pertemanan adalah sebuah kondisi dimana pengguna FB tidak lagi berteman dengan user terpilih. Ada segudang alasan mengapa itu bisa terjadi dan ketika itu terjadiuser tidak akan menjumpai notifikasinya.
Inilah kemudian nilai jual yang ditawarkan aplikasi tersebut sebagai fitur unggulan ke pengguna. Dengan aplikasi itu maka pengguna akan mendapati informasi siapa-siapa saja yang telah memutuskan pertemanan mereka. Namun, aplikasi Facebook ini disinyalir mencuri data user.
Yang membuat aplikasi ini mencurigakan adanya permintaan untuk memasukkan informasi login ke FB. Tentu ini hal yang tidak lazim terlebih aplikasi ini menampilkan iklan yang bisa menginstal perangkat lunak berbahaya ke perangkat user.
Hal mencurigakan lainnya, aplikasi ini tidak muncul di daftar aplikasi Facebook. Jika memang membutuhkan akses kredensial user FB maka semestinya di setting akan dijumpai daftar aplikasi yang menggunakan akun FB sebagai akses masuk.
Facebook memang menyediakan informasi di pengaturan akan aplikasi-aplikasi yang digunakan pengguna dengan akses login Facebook. Tujuannya agar mereka bisa memantau dan memutuskan koneksi itu kapan saja apabila ada hal yang mencurigakan.
Jika terlanjur mengunduh aplikasi “Unfirend Alert” ini disarankan untuk segera menghapusnya dan langkah pertama yang wajib dilakukan adalah mengubah kata sandi Facebook sekarang juga.
Sumber : Sidomi.com

Saturday, 4 October 2014

Indonesia Sebagai Bangsa Multikultural Di Mata Dunia


Kita tidak dapat pula mengingkari sifat pluralistik bangsa kita sehingga perlu pula memberi tempat bagi berkembangnya kebudayaan sukubangsa dan kebudayaan agama yang dianut oleh warganegara Indonesia. Dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan sukubangsa dan kebudayaan agama, bersama-sama dengan  pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara, mewarnai perilaku dan kegiatan kita. Berbagai kebudayaan itu berseiringan, saling melengkapi dan saling mengisi, tidak berdiri sendiri-sendiri, bahkan mampu untuk saling menyesuaikan (fleksibel)  dalam percaturan hidup sehari-hari.
Dalam konteks itu pula maka ratusan suku-sukubangsa yang terdapat di Indonesia  perlu  dilihat sebagai aset negara berkat pemahaman akan lingkungan alamnya, tradisinya, serta potensi-potensi budaya yang dimilikinya, yang keseluruhannya perlu  dapat didayagunakan bagi pembangunan nasional. Di pihak lain, setiap sukubangsa juga memiliki hambatan budayanya masing-masing, yang berbeda antara sukubangsa yang satu dengan yang lainnya. Maka  menjadi tugas negaralah untuk memahami, selanjutnya mengatasi hambatan-hambatan budaya masing-masing sukubangsa, dan  secara aktif memberi dorongan dan peluang bagi munculnya potensi-potensi budaya baru sebagai kekuatan bangsa.
Banyak wacana  mengenai bangsa Indonesia mengacu kepada  ciri pluralistik bangsa kita, serta mengenai pentingnya pemahaman tentang masyarakat Indonesia sebagai masyarakat yang multikultural. Intinya adalah menekankan pada pentingnya  memberikan kesempatan bagi berkembangnya masyarakat multikultural itu, yang masing-masing harus diakui haknya untuk mengembangkan dirinya melalui kebudayaan mereka di tanah asal leluhur mereka. Hal ini juga berarti bahwa masyarakat multikultural harus  memperoleh kesempatan yang baik untuk menjaga dan mengembangkan kearifan budaya lokal mereka ke arah kualitas dan pendayagunaan yang lebih baik.
Kelangsungan dan berkembangnya kebudayaan lokal perlu dijaga dan dihindarkan dari hambatan. Unsur-unsur budaya lokal yang bermanfaat bagi diri sendiri bahkan perlu dikembangkan lebih lanjut agar  dapat menjadi bagian dari kebudayaan bangsa, memperkaya unsur-unsur kebudayaan nasional.  Meskipun demikian, sebagai  kaum profesional Indonesia, misi utama kita adalah mentransformasikan kenyataan multikultural sebagai aset dan sumber kekuatan bangsa, menjadikannya suatu sinergi nasional, memperkukuh gerak konvergensi, keanekaragaman.

Oleh karena itu, walaupun masyarakat multikultural harus dihargai  potensi dan haknya untuk mengembangkan diri sebagai pendukung kebudayaannya di atas tanah kelahiran leluhurnya, namun pada saat yang sama, mereka juga harus tetap diberi ruang  dan kesempatan untuk mampu melihat dirinya, serta dilihat oleh masyarakat lainnya yang sama-sama merupakan warganegara Indonesia, sebagai bagian dari bangsa Indonesia, dan tanah leluhurnya termasuk sebagai bagian dari tanah air Indonesia. Dengan demikian, membangun dirinya, membangun tanah leluhurnya, berarti juga membangun bangsa dan tanah air tanpa merasakannya sebagai beban, namun karena ikatan kebersamaan dan saling bekerjasama.

Kebudayaan Bangsa Indonesia Tidak Terpengaruh Oleh Budaya Asing


Di masa lalu, kebudayaan nasional digambarkan sebagai “puncak-puncak kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia”. Namun selanjutnya, kebudayaan nasional Indonesia perlu diisi oleh nilai-nilai dan norma-norma nasional sebagai pedoman bagi kehidupan berbangsa dan bernegara di antara seluruh rakyat Indonesia. Termasuk di dalamnya adalah nilai-nilai yang menjaga kedaulatan negara dan integritas teritorial yang menyiratkan kecintaan dan kebanggaan terhadap tanah air, serta kelestariannya, nilai-nilai tentang kebersamaan, saling menghormati, saling mencintai dan saling menolong antar sesama warganegara, untuk bersama-sama menjaga kedaulatan dan martabat bangsa.
Gagasan tentang kebudayaan nasional Indonesia yang menyangkut kesadaran dan identitas sebagai satu bangsa sudah dirancang saat bangsa kita belum merdeka. Hampir dua dekade sesudah Boedi Oetomo, Perhimpunan Indonesia telah menanamkan kesadaran tentang identitas Indonesia dalam Manifesto Politiknya (1925), yang dikemukakan dalam tiga hakekat, yaitu: (1) kedaulatan rakyat, (2) kemandirian dan (3) persatuan Indonesia. Gagasan ini kemudian segera direspons dengan semangat tinggi oleh Sumpah Pemuda pada tahun 1928.
Di masa awal Indonesia merdeka, identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia (di antaranya adalah penghormatan terhadap Sang Saka Merah-Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, Bahasa Nasional, pembentukan TKR yang kemudian menjadi TNI, PNS, sistem pendidikan nasional, sistem hukum nasional, sistem perekonomian nasional, sistem pemerintahan dan sistem birokrasi nasional). Di pihak lain, kesadaran nasional dipupuk dengan menanamkan gagasan nasionalisme dan patriotisme. Kesadaran nasional selanjutnya menjadi dasar dari keyakinan akan perlunya memelihara dan mengembangkan harga diri bangsa, harkat dan martabat bangsa sebagai perjuangan mencapai peradaban, sebagai upaya melepaskan bangsa dari subordinasi (ketergantungan, ketertundukan, keterhinaan) terhadap bangsa asing atau kekuatan asing.

Secara internal manusia dan masyarakat memiliki intuisi dan aspirasi untuk mencapai kemajuan. Secara internal, pengaruh dari luar selalu mendorong masyarakat, yang dinilai statis sekali pun, untuk bereaksi terhadap rangsangan-rangsangan dari lingkungannya. Rangsangan besar dari lingkungan pada saat ini datang dari media masa, melalui pemberitaan maupun pembentukan opini. Pengaruh internal dan khususnya eksternal ini merupakan faktor strategis bagi terbentuknya suatu kebudayaan nasional. Sistem dan media komunikasi menjadi sarana strategis yang dapat diberi peran strategis pula untuk memupuk identitas nasional dan kesadaran nasional.