Prabowo Subianto Bumingkan Nama Mayjen Purn Sudrajat Di Jawa Barat Masa Pendukung Prabowo Antusias Terhadap Pilihan Prabowo

Thursday 22 August 2013

USIK UJUNGAN INAUBOXING BRACABAWA INAUSANTARA


SEKAPUR SIRIH DARI PADEPOKAN RAJADATU BRACABAWA INAUSANTARA

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Kita bersukur kepada Alloh SWT, berkat karuniaNya seni bela diri tradisional Indonesia USIK UJUNGAN INAUBOXING BRACABAWA INAUSANTARA (PESILASUS) sejak tanggal 09 Maret 1989 hingga hari ini telah terus berusaha memberikan sumbangsih yang berharga kepada Bangsa dan Negara Indonesia berupa USIK UJUNGAN INAUBOXING BRACABAWA INAUSANTARA (PESILASUS) sebagai rangkaian seni bela diri asli Indonesia yang dikembangkan dari sebuah maha karya putra bangsa sejak berabad-abad lalu, yang merupakan peninggalan sejarah Nusantara dan sudah dikenal sampai ke Mancanegara.
USIK UJUNGAN INAUBOXING BRACABAWA INAUSANTARA (PESILASUS) merupakan perpaduan teknik tarung bela diri USIK UJUNGAN TRADISIONAL INDONESIA dengan teknik tarung tinju bebas agar lebih dinamis dan variatif dalam paham konserfatif, paham progresif, paham liberal dan paham rasional.
USIK UJUNGAN INAUBOXING BRACABAWA INAUSANTARA (PESILASUS) lahir bukan untuk merubah budaya dan filosopi dari seni bela diri tradisional Indonesia, tetapi USIK UJUNGAN INAUBOXING BRACABAWA INAUSANTARA (PESILASUS) adalah inovasi. Sehingga menjadikan sesuatu kebanggaan dan kekayaan khasanah Bangsa Indonesia.
Disamping itu, USIK UJUNGAN INAUBOXING BRACABAWA INAUSANTARA (PESILASUS) memiliki maksud dan tujuan untuk menjawab atas semakin maraknya bela diri asing yang telah mensejajarkan keberadaannya dengan bela diri Kikboxing dan Thaiboxing.
Tradisi sejarah USIK UJUNGAN INAUBOXING BRACABAWA INAUSANTARA (PESILASUS) menonjolkan cirri keberpihakan kepada Rakyat adalah hal yang harus dikembangkan, dipelihara dan dipertahankan. Hal ini berawal dari tekad kesederhanaan dan kerakyatan, yang Berakar dari sejarah perjuangan Rakyat jauh kebelakang ketika Koloniallisme Barat mulai mencengkram kuku Hegemonisnya dipersada Nusantara. Ini terbukti sampai sekarang tidak pihak manapun yang berhasil memisahkan USIK UJUNGAN INAUBOXING BRACABAWA INAUSANTARA (PESILASUS) dengan Rakyat.
USIK UJUNGAN INAUBOXING BRACABAWA INAUSANTARA (PESILASUS) adalah milik seluruh bangsa Indonesia. USIK UJUNGAN INAUBOXING BRACABAWA INAUSANTARA (PESILASUS) dasar atau Basic UJUNGAN, merupakan jenis bela diri tradisional dari seni populer masyarakat yang menunjukan kesegaran kesemaptaan jasmani, reaksi, kecepatan (Speed), Kelincahan, Ketangkasan, Keteramppilan (Agility), Kekuatan (Streangth), Daya Tahan (Endurance) serta Kelenturan (Flexibility), Kergesitan, Kelincahan, Kekebalan dan Kanuragan yang menggunakan alat seperti batang Bambu, Rotan, Ruyung, dan kayu yang tidak runcing dan ukurannya berbeda-beda untuk membentuk fisik Mental yang Prima dan Kuat Iman serta Kaidah.
USIK UJUNGAN INAUBOXING BRACABAWA INAUSANTARA (PESILASUS)  Counter Culture Strategi (CCS), merupakan Strategi pembinaan budaya antar generasi penerus yang berkarakter sebagai solusi problematika dan terjadi pada masa kini yang diakibatkan dari factor kemiskinan, kelaparan, kemaksiatan dan kebodohan sebagai ungkapan yang menggerogoti seni-seni bangsa kita. Sehingga Counter Culture Strategi (CCS) bisa menghasilkan perubahan sikap dan perilaku Bangsa Negara seutuhnya hingga kokoh, dan akan terwujud sikap toleransi  nan damai yang menjadi kebutuhan hakiki setiap Bangsa Indonesia.
Cita-cita untuk memajukan Bangsa dan Negara Indonesia melalui PESILASUS USIK UJUINGAN INAUBOXING BRACABAWA INAUSANTARA ini harus menjadi tanggung jawab kita bersama. Untuk selalu melestarikan budaya unggul Indonesia. Serta mempertahankan kesatuan dan Persatuan Bangsa NKRI. Kita harus menjadikannya sebagai tempat mencari ilmu, dan mempelajari semua aspek kehidupan serta suri tauladan yang ditinggalkan oleh para pejuang dan Pahlawan yang terdahulu. sesuai dengan dan amanat Jendral Sarwo Edi Wibowo:



“ Untuk melanjutkan pengabdian kepada bangsa dan negara “ Dipundakmulah kelak nama baik dan maju mundurnya Bangsa Negara dan Tanah Air menurut darma baktimu.

“ Kepada Alloh jualah kita kembalikan ”


                                               




                                                                              Tasikmalaya, 02 Mei 2008



                                                                Apul Mahyudin Tanupraja (Abah Apul)
                                                            Cadaka Dharma Puncak Tidar No AK : 700121

0 comments:

Post a Comment