Prabowo Subianto Bumingkan Nama Mayjen Purn Sudrajat Di Jawa Barat Masa Pendukung Prabowo Antusias Terhadap Pilihan Prabowo

Sunday 19 May 2013

Aksiologi Psikologi Islam


Aksiologi merupakan bagian dari sistematika filsafat ilmu yang berupa mencari tahu kegunaan ilmu tersebut, cara penggunaan dengan kaidah moral, penentuan obyek yang ditelaah berdasarkan pilihan moral dan prosedur operasionalisasi metode ilmiah dengan norma-norma moral.
Keberadaan sebuah ilmu adalah untuk memberikan kemudahan dan meningkatkan taraf hidup umat manusia. Bahkan para ilmuwan barat mengungkapkan bahwa pada dasarnya ilmu itu netral nilai (etik), sehingga kegunaannya sangat tergantung dari pengguna ilmu. Begitu pula metode yang digunakan untuk membangun teori juga netral etik yang memungkinkan ilmuwan dapat membangun teori berdasarkan metode atau caranya sendiri-sendiri tanpa memperhatikan etika. Maslow mengingatkan bahwa sains akan menjadi busuk ketika mencampakkan nilai karena sains yang netral nilai akan dapat menjadi alat yang dapat dipergunakan oleh siapapun dan untuk tujuan apapun.
Psikologi barat telah memberikan banyak manfaat bagi masyarakat dalam memecahkan permasalahan hidup. Konsep dan aplikasi ilmu psikologi telah banyak digunakan oleh masyarakat dan menjadi jalan kemudahan dalam menjalani kehidupan khususnya berkitan dengan perilaku manusia. Meskipun dalam perkembangannya banyak masalah-masalah yang tidak dapat dipecahkan atau dijelaskan melalui teori-teori psikologi barat. Hal ini dikarenakan konsep tentang manusia yang digunakan justru sering menempatkan manusia pada sisi negatif dan tidak menguntungkan, sehingga aplikasi keilmuannya menjauhkan manusia dari kesejahteraan dan kemajuan sesuai dengan tujuannya.
Sebuah contoh yang dapat diambil adalah kasus meningkatnya angka bunuh diri para lansia (manusia lanjut usia) di Eropa dan Amerika meskipun mereka telah diberi penghidupan yang layak dan diberi pelayanan yang optimal oleh para ahli psikologi dan kedokteran. Hal ini banyak disebabkan karena kesalahan dalam memahami konsep manusia yang berakibat kesalahan memberikan intervensi atau treatment psikologi. Begitu pula penjelasan tentang perilaku teroris atau pendaftaran mati syahid juga tidak mampu dijawab oleh psikologi barat yang tidak memahami aspek batiniah atau spiritual manusia.
Psikologi sebagai sebuah ilmu mempunyai fungsi dalam memaparkan, menjelaskan, mengontrol dan memprediksi sebuah perilaku. Psikologi Islam dengan bangunan teori yang ada dapat melakukan fungsi tersebut dengan tetap mengkaitkan dengan nilai-nilai yang dipegang yaitu nilai agama. Psikologi Islam dapat merangsang pertumbuhan kesadaran untuk meningkatkan kualitas diri yang lebih sempurna baik secara materi maupun non materi. Psikologi Islam dapat mengarahkan pada terbentuknya kualitas hidup yang membawa pada kebahagian diri dan kelompok untuk kehidupan masa kini dan esok.
Psikologi Islam mempunyai potensi untuk menjawab permasalahan umat yang lebih komprehensif dibandingkan psikologi barat karena konsep manusia lebih terintegrasi. Bahkan banyak penelitian-penelitian yang membuktikan terselesaikannya permasalahan kehidupan (psikologis) ketika solusi yang diberikan dikaitkan dengan pemaknaan terhadap perilaku beragama. Ini semua membuktikan bahwa dalam aspek aksiologi keberadaan psikologi Islam tidak dapat terbantahkan, artinya mampu memberikan kontribusi atau kemanfaatan yang besar bagi umat manusia melalui aplikasi praktis keilmuannya.